Isnin, 24 Mei 2010
MENADAH KASIH SEMALAM
"Apabila mentari hilang sirnanya, apakah bisa aku pinta cahaya?
Apabila rembulan hilang cahayanya, apakah bisa aku mohon untuk melihat bentuknya?"
Dulu
Tawa selalu dalam hati
Senyuman di bibir sendiri
Dulu
Terlalu Sukar untuk
Melihat siang bermain hujan
Atau
Mentari menampakkan cahayanya di malam gempita
Kini
Tangis menjadi nyanyian dalam hati
Tawa hambar menutup luka
Kini
Hujan sedang bermain-main di waktu
Mentari menegak di ubun-ubun
Dan
Pada waktu mentari terbenam
Terasa dingin diulit bayu malam
Aduhai diri,
Apakah ini nasib malangmu?
Mereka sudah lain
Tiada melihat dirimu seorang sahaja
Mereka sudah lain
Tiada lagi kasih seperti semalam
Mereka sudah lain
Tiada lagi masa untuk berceloteh
Mereka sudah lain
Tiada lagi masa untuk mendengar
Oh,
Sepinya diri
Seperti terasing di sini
Sedangkan di sinilah
Dahulunya
Kukecapi bahagia
Kudapat kasih
Kutadah cinta
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
helaian yang dilihat
-
Assalamualaikum! Entri pada kali ini khusus untuk adikku yang jauh; yang kupanggil Abe. Abe,lihatlah foto-foto ini;foto keluarga. Sekarang s...
-
ASSALAMUALAIKUM! "Equity aids the vigilant, not the indolent" This principle recognizes that an adversary can lose evidence, wit...
-
Assalamulaikum. Waktu berlalu bagaikan angin lalu.... Menyapa tanpa disentuh… Pergi tanpa sebarang goresan… Alhamdulillah. Selaut syukur dip...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan